Minggu, 04 November 2012

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN

ABTRAK
   
Perkembangan ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha ini, ilmu akuntansi berkembang menjadi dua kelompok besar  yaitu ilmu accounting dan ilmu auditing. Hal ini karena ilmu akuntansi selalu dituntut untuk terus berbenah diri dan tumbuh agar dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks, khususnya dalam penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Salah satu sub bidang dari akuntansi yang dikenal luas adalah auditing.

Auditing atau pemeriksaan merupakan sub bidang akuntansi yang meliputi aktivitas pemeriksaan terhadap kebenaran data-data akuntansi secara bebas. Perkembangan ekonomi yang semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya supaya tetap bertahan dan berkembang. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dengan memperhatikan pangsa pasar serta kesempatan yang ada. Untuk mencapai tujuannya maka perusahaan berusaha melakukan penjualan secara optimal dari hasil produksinya dengan selalu memperhatikan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab perusahaan dalam tingkat tertentu. Gaya delegasi bervariatif, dari eksekutif yang menyerahkan kekuasaanpenuh sampai eksekutif yang memperlakukan bawahan sebagai asisten, memberikan mereka suatu wewenang dan tanggungjawab yang minimum. Akan tetapi, tidak menjadi masalah berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan, eksekutif, bukan bawahan, memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Maka eksekutif perlu mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi perusahaan dapat terus meningkat.

Audit manajemen ataupun pengawasan intern merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen, bahwa sasaran dan tujuan penting bagi manajemen perusahaan dapat dipenuhi. Menurut Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

Definisi Internal Auditing menurut Institute of Internal Auditor (IIA) yang ditulis oleh Boyton Johnson Kell di dalam buku Modern Auditing (2002:491) adalah sebagai berikut : “Internal Auditing adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki kinerja organisasi“.

Tujuan audit manajemen adalah membantu semua anggota manajemen melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit manajemen menyediakan analisis, penilaian-penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi mengenai kegiatan yang diperiksanya. Pada akhirnya bertujuan untuk membantu menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi perusahaan. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan meneliti dan menilai apakah pelaksanaan pengawasan di bidang akuntansi keuangan dan operasi telah cukup memenuhi syarat. Kemudian melakukan penilaian apakah kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan betul-betul ditaati, apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan. Kemudian menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan. Lalu pada akhirnya menilai mutu atas pelaksanaan tugas-tugas yang telah diberikan pada masing-masing manajemen.

Audit manajemen dapat dilakukan pada semua aspek yang ada dalam perusahaan, yang umumnya meliputi audit manajemen fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia, fungsi pembelian, fungsi produksi, audit kepastian mutu dan audit pengolahan data elektronik (PDE).
Salah satu fungsi manajemen yang memiliki peran yang begitu penting ialah departemen keuangan. Pada perusahaan berskala besar, kegiatan operasional dan biaya yang ada begitu kompleks sehingga peran departemen keuangan menjadi sangat penting. Informasi dari fungsi keuangan menjadi input penting manajemen tingkat atas dalam proses pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan, PT.Tirta Makna Bahagia yang bergerak dalam bidang industri air minum dalam kemasan selalu dituntut untuk memberikan hasil terbaik bagi konsumen.Dalam usahanya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi konsumennya,

PT.Tirta Makna Bahagia harus didukung oleh departemen keuangan yang bekerja secara efektif dan efisien yang tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi manajemen puncak dalam pengambilan keputusan. Walaupun begitu, diduga ada beberapa masalah yang terjadi terkait dengan
fungsi keuangan , antara lain:
  1. Adanya beberapa prosedur keuangan yang belum dilaksanakan dengan baik yang bisa mengurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
  2. Adanya ketimpangan yang terjadi karena adanya rangkap jabatan yang tidak semestinya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menggunakan audit manajemen untuk menilai efektifitas dan efisiensi kegiatan fungsi keuangan pada PT.Tirta Makna Bahagia. Oleh karena itu, penulis mengambil judul : “Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan pada PT.Tirta Makna Bahagia, Makassar”

Untuk Skripsi lengkapnya Anda bisa Download Klik

1 Komentar:

Feri mengatakan...

Terimakasih bantak penjelasan audit manajemennya.